CARA MENGUKUR TEKANAN DARAH
Tensimeter jarum
Cara Mengukur Tekanan Darah Menggunakan Tensi Meter
Jarum~Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang jamak ada disekitar
kita. Penyakit ini ditengarai disebabkanoleh adanya gaya hidup yang
tidak sehat, mulai dari pola makan, tidak pernah melakukan olah raga,
hingga manajemen masalah yang kurang tepat sehingga berdampak munculnya
penyakit darah tinggi atau hipertensi
ini. Agar tidak terjadi akibat fatal dari penyakit ini, perlu tindakan
pencegahan dan pengontrolan terhadap tekanan darah. Salah satunya adalah
dengan mengetahu tekanan darah itu sendiri. Cara yang paling mudah
adalah dengan menggunakan alat ukur yang disebut tensimeter. Tidak ada
salahnya sebagai masyarakat awam atau non medik, kita memiliki tensi
meter dirumah sebagai alat standar kesehatan yang ada dirumah kita,
apakah itu tensimeter digital, tensimeter air raksa atau tensimeter
jarum. Namun seperti halnya saya ketika baru pertama kali menggunakan
tensi meter jarum kebingungan, bagaimana cara mengetahui angka Sistole
dan Diastole yang menunjukkan tingkat tekanan darah kita. Kali ini saya
akan bercerita bagaimana Cara Mengukur Tekanan Darah Menggunakan Tensi Meter Jarum sebagaimana yang telah diajarkan oleh kakak saya yang seorang bidan.
Stetoskop
Pertama-tama kenakan sabuk ukur di pangkal lengan kiri yang akan diukur, dan kunci.Kemudian, jangan lupa, tutup katup udara dari pompa tensimeter tersebut dengan mengencangkan sekrup yang ada pada tensimeter. Setelah itu ambil stetoskop yang akan kita gunakan untuk mendengar denyut nadi yang akan diukur. Ingat ! Jangan terbalik meletakkan pada telinga, karena jika terbalik, kita justru tidak bisa mendengar apa-apa ! indikasinya cukup dengan mengetuk-ngetuk ujung stetoskop yang nantinya akan kita tempelkan pada urat nadi yang akan diukur, Jika kedengaran ribut kresek-kresek atau dung-dung-dung ketika diketuk-ketuk, artinya stetoskop sudah terpasang dengan benar ditelinga kita. Oh ya, alat dengar yang ada diujung stetoskop dapat didengar bolak-balik dikedua sisinya, tapi pada saat bersamaan hanya satu sisi yang bisa didengar, ada penyetelannya apakah mau mendengar dibagian punggung stetoskop atau tidak, untuk mengubah posisi dengar ini cukup dengan memutar-mutar kepala stetoskop tersebut.
Setelah sabuk ukur terpasang, kemudian katup udara telah terkunci, stetoskop telah dipasang ditelinga dengan benar, lalu letakkan ujung dengar stetoskop pada posisi nadi yang akan diukur biasanya di panggal lengan itu sendiri atau dipergelangan tangan, dan mulailah memompa udara. Perkirakan posisi jarum pada posisi diatas dari angka pengukuran sang "pasien" yang biasa, artinya, jika tensi sang "pasien" biasanya Sistole 110 maka posisi jarum bergerak cukup hingga 150 saja, setelah itu pelan-pelan buka katup udara sambil mendengar dengan seksama suara di stetoskop. Oh ya, tangan kanan membuka katup udara, tangan kiri memegang ujung stetoskop pada posisi urat nadi. Buka sedikit demi sedikit katup udaranya, hingga terdengar bunyi detakan yang pertama. Angka yang ditunjukkan jarum ketika terdengar bunyi detakan pertama adalah Sistole atau angka yang diatas, lalu terus dengarkan stetoskop hingga suara denyutannya hilang, ketika denyutan tersebut hilang, maka angka yang ditunjukkan jarum adalah Diastole atau angka yang dibawah. Jadi jika Sistole 110 dan Diastole adalah 90 maka tensi hasil ukur adalah 110/90. Nah mudah bukan ? Tidak perlu datang ke paramedik untuk mengetahui tekanan darah kita sendiri. Dengan sering melakukan kita akan mudah mengukur tensi kita sendiri sehingga kita bisa mengontrol pola makan, pola istirahat dan sebagainya untuk mengontrol tekanan darah kita. Semoga bermanfaat So Nif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar